"Mbak, berarti Keira udah disambung susu formula ya?"
"Itu caranya biar ASInya banyak kayak Kamu gimana sih?"
Pertanyaan-pertanyaan diatas adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan ke aku, nah di postingan kali ini aku akan bercerita soal ASIPnya Keira.
Sebenarnya Keira itu bukan bayi ASI Eksklusif, karena kalau dari definisinya ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan atau pengganti yang lain selama 6 bulan full. Sementara Keira di minggu awal kehidupannya harus opname karena mengalami hiperbilirubin atau bahasa umumnya kuning. Waktu itu kadar bilirubin total Keira sempat mencapai angka 34.79 yang artinya sangaaaaaat tinggiiii sekali dan dia harus di rawat di NICU. Hari itu aku belum ada persiapan sama sekali, pompa belum ada, botol untuk nyimpen asi belum ada, dan akhirnya atas pertimbangan medis aku acc untuk pemberian susu formula. Meski setelahnya aku dapat donor asi dari mama alya dan setelah berhasil pumping aku nganter asi buat Keira, namun di hari pertama dia opname dia sudah mengenal susu formula.
Jangan ditanya lagi ya stressnya kayak apa, waktu yang mestinya bisa ngelonin Keira di rumah jadi mesti ngintip keira dari jendela RS karena dia dirawat di inkubator. Belom lagi judgement dari orang-orang, "ASI kamu mesti kurang makanya anakmu kuning." Atau "Keira nggak pinter ya nenennya?" Hiih rasanya pengen kutendang ke bulan deh mereka. Masalahnya ASIku saat itu cenderung kimplah-kimplah bahkan sampai tumpah di sprei segala saking penuhnya, dan Keira itu pinter banget neteknya, putingku nggak pernah lecet bahkan dokter aja bingung karena Keira itu nenen pinter, ASI banyak kok bisa angka bilirubinnya melejit sedemikian cepat. Nah ternyata penyebab hiperbilirubin itu nggak cuma kurang minum, tapi bisa karena perbedaan golongan darah ibu dan bayi. (Golongan darahku A , Keira O makanya angka bilirubinnya cepat sekali naik.) Tapi hal-hal diatas pada akhirnya malah bikin aku semangat buat ngasih ASI aja buat Keira selama 6 bulan full, syukur-syukur bisa sampai 2 tahun. (Amiiiiiiinn)
Kali ini aku mau cerita soal perjalanan ASI Keira, namun karena ceritanya panjang buanget kayak rel kereta jadi ceritanya bakal aku bagi menjadi beberapa part ya. Part pertama ini bakal cerita tentang kenapa milih ASI, bagaimana pumping, dan soal nabung ASI.
Kenapa pilih ASI Perah dan bukan formula?
Jangan ditanya lagi ya stressnya kayak apa, waktu yang mestinya bisa ngelonin Keira di rumah jadi mesti ngintip keira dari jendela RS karena dia dirawat di inkubator. Belom lagi judgement dari orang-orang, "ASI kamu mesti kurang makanya anakmu kuning." Atau "Keira nggak pinter ya nenennya?" Hiih rasanya pengen kutendang ke bulan deh mereka. Masalahnya ASIku saat itu cenderung kimplah-kimplah bahkan sampai tumpah di sprei segala saking penuhnya, dan Keira itu pinter banget neteknya, putingku nggak pernah lecet bahkan dokter aja bingung karena Keira itu nenen pinter, ASI banyak kok bisa angka bilirubinnya melejit sedemikian cepat. Nah ternyata penyebab hiperbilirubin itu nggak cuma kurang minum, tapi bisa karena perbedaan golongan darah ibu dan bayi. (Golongan darahku A , Keira O makanya angka bilirubinnya cepat sekali naik.) Tapi hal-hal diatas pada akhirnya malah bikin aku semangat buat ngasih ASI aja buat Keira selama 6 bulan full, syukur-syukur bisa sampai 2 tahun. (Amiiiiiiinn)
Kali ini aku mau cerita soal perjalanan ASI Keira, namun karena ceritanya panjang buanget kayak rel kereta jadi ceritanya bakal aku bagi menjadi beberapa part ya. Part pertama ini bakal cerita tentang kenapa milih ASI, bagaimana pumping, dan soal nabung ASI.
Kenapa pilih ASI Perah dan bukan formula?
Kandungan ASI vs Formula |
Simplenya karena Tuhan sudah menyediakan ASI tentu bukan tanpa alasan, jadi mestinya ASI adalah yang paling ideal dan paling baik buat bayi. Secanggih apapun Susu formula, kandungannya tidak akan selengkap ASI. ASI juga pastinya lebih mudah dicerna oleh bayi, hampir tidak ada bayi yang diare/sembelit gara-gara ASI. Dari literatur yang aku baca, paling baik memang direct breastfeeding atau menyusui langsung, jadi urutannya direct breastfeeding - ASI perah segar - ASI perah yang disimpan di chiller/pendingin- ASI perah beku. Jadi kalau nggak kepepet banget jangan pakai ASI beku ya. Berhubung rumahku itu ndeso dan aku kerja di kota yang jaraknya 2 jam perjalanan plus kebetulan rumahku itu jalur wisata yang kalo pas macet bisa nyamain macetnya jakarta, akhirnya diputuskan aku pulang maksimal 2 hari sekali, its mean ada kalanya aku nggak menyusui Keira secara langsung. Triknya biasanya gini : ketika pulang aku nyusuin langsung, tetep merah buat stok ASI di kulkas, sebelum berangkat kerja merah lagi buat stok ASI segar, baru kalo itu habis ASI bekunya dipakai.
Dari segi harga, jelas ASI lebih hemat karena jelas ASI itu gratis. Bayangkan saja kalau mesti beli susu formula dengan kebutuhan bayi menyusu minimal 8x sehari,bisa habis berapa ratus ribu perbulan buat susu aja? Tapi aslinya ASI perah itu nggak hemat banget juga sih, sebab perintilannya ternyata banyak ; breastpump, sterilizer, botol kaca buat nyimpen ASIP, plastik ASIP, cooler bag, ice pack, ice gel, warmer, freezer, dll
Kapan mulai nabung ASI?
Mulai rajin nabung ASI ketika Keira pulang dari rumah sakit, jadi ceritanya waktu itu sekalian pumping buat meningkatkan produksi ASI nah daripada hasil pumpingannya dibuang akhirnya di simpen aja karena waktu itu aku masih menyusui langsung. Terlebih lagi aku baca baca dan denger cerita kalau ketika sudah kerja produksi ASI biasanya menurun, dan karena aku nggak mau ASInya kejar tayangkayak sinetron Indonesia jadi kuusahakan buat nabung ASI. Jadi menurut pengalamanku, sebaiknya ibu bekerja mulai nabung ASI ketika bayi berusia sebulan, atau saat dirasa ASI yang dihasilkan adalah ASI mature. Jangan nunggu mepet habis cutinya baru nabung.
Kalo full time mom a.k.a ibu rumah tangga perlu nabung ASI nggak? Kalo menurutku iya, perlu. Meski tabungan ASInya mungkin nggak perlu sebanyak ibu yang bekerja. Gunanya buat jaga-jaga kalau misal kita tetiba ada acara pergi yang nggak bisa ngajak si kecil atau kalau amit amit kita sakit dan perlu dirawat di RS, karena masa depan itu nggak ada yang tau kan? Lebih baik sedia payung sebelum hujan.
Berapa sering pumping atau merah ASI?
Dulu waktu masih di rumah dan menyusui langsung aku merah asi 3-4 kali sehari, yaitu pagi ketika bangun tidur, siang ketika keira tidur, sore sambil nonton drama korea dan malam sebelum keira tidur. Kalau lagi rajin sih dini hari juga pumping, tapi kebanyakan enggaknya soalnya dini hari itu enaknya selimutan sambil ngelonin Keira.
Nah ketika kerja dan nggak serumah lagi sama Keira aku jadi jarang pumping, dan ITU ADALAH KESALAHAN TERBESARKU. Akibatnya produksi ASIku sampai menurun 50% , ya gimana enggak, disusui enggak, diperes juga enggak. Jadi buat yang belum terlambat, jangan kayak aku ya karena sumpah naikin produksi ASInya susah buangettttt bahkan sampai saat ini aku belum sukses balikin supply ASIku kayak dulu.
Idealnya pumping atau merah ASI itu setiap 2-4 jam sekali atau 8-12 kali sehari mengikuti pola menyusui bayi ya ( terutama bagi yang ekslusif pumping ) bahkan dini hari sekalipun karena justru dini hari antara jam 1-5 adalah saat dimana hormon prolactin banyak di produksi. Contoh jadwal pumping bisa dilihat di bawah ini, terutama bagi yang ekslusif pumping. Sekali merah sebaiknya 10-15 menit saja, karena itu adalah durasi rata-rata bayi menyusu. Memerah yang terlalu lama justru akan menyakiti payudara dan bikin jenuh. Lebih baik mompa sebentar tapi sering daripada lama tapi jarang.
Tapi kalau mompanya nunggu payudara penuh kan hasilnya lebih banyak?
Yakin? Yakin lebih banyak?? Logikanya gini ya, ketika nunggu payudara penuh sekitar 6 jam misalnya, hasil perahan bisa mencapai 120 cc. Sedangkankan kalau tiap 2 jam hanya dapat 50cc, tapi kalau ditotal 6 jam dapatnya 150cc kan? Ingat semakin sering di perah semakin CEPAT ASI di produksi, payudara yang kempet adalah tanda dia sering memproduksi.
Ibu rumah tangga perlu merah ASI nggak? Menurutku perlu. Satu buat nabung, dua buat maintenance dan ningkatin produksi ASI. Selain itu kalau bayinya sudah minum ASI tapi di rasa kok nggak segembil bayi tetangga (meski ukuran sehat itu bukan gendut ya) dan ibu pengen booster kenaikan berat badan, ibu bisa mersh dulu ASInya sampai habis bagian foremilk atau ASI yang encer supaya bayi dapat asi kental / hindmilk yang banyak mengandung lemak.
Sekilas tentang foremilk dan hindmilk ya, jadi ASI kita itu ternyata terdiri dari dua bagian yaitu foremilk atau bagian asi yang encer dan hindmilk atau ASI yang kental. Foremilk banyak mengandung air sehingga nampak lebih encer, dia banyak mengandung nutrisi untuk otak gula dan protein, biasa payudara mengeluarkan foremilk terlebih dahulu. Hindmilk adalah ASI yang lebih pekat dan banyak mengandung lemak sehingga baik untuk pertumbuhan bayi, hindmilk biasanya dikeluarkan belakangan itulah sebabnya menyusui sebaiknya benar benar sampai payudara kosong supaya bayi dapat hindmilk dan tidak terjadi pembengkakan di payudara ibu. Mana yang lebih baik, hindmilk atau foremilk? Dua-duanya baik ya, jadi usahakan bayi dapat dua-duanya .
Sekian dulu ya cerita tentang ASInya, bersambung di part berikutnya.
Dari segi harga, jelas ASI lebih hemat karena jelas ASI itu gratis. Bayangkan saja kalau mesti beli susu formula dengan kebutuhan bayi menyusu minimal 8x sehari,bisa habis berapa ratus ribu perbulan buat susu aja? Tapi aslinya ASI perah itu nggak hemat banget juga sih, sebab perintilannya ternyata banyak ; breastpump, sterilizer, botol kaca buat nyimpen ASIP, plastik ASIP, cooler bag, ice pack, ice gel, warmer, freezer, dll
Kapan mulai nabung ASI?
Mulai rajin nabung ASI ketika Keira pulang dari rumah sakit, jadi ceritanya waktu itu sekalian pumping buat meningkatkan produksi ASI nah daripada hasil pumpingannya dibuang akhirnya di simpen aja karena waktu itu aku masih menyusui langsung. Terlebih lagi aku baca baca dan denger cerita kalau ketika sudah kerja produksi ASI biasanya menurun, dan karena aku nggak mau ASInya kejar tayang
Kalo full time mom a.k.a ibu rumah tangga perlu nabung ASI nggak? Kalo menurutku iya, perlu. Meski tabungan ASInya mungkin nggak perlu sebanyak ibu yang bekerja. Gunanya buat jaga-jaga kalau misal kita tetiba ada acara pergi yang nggak bisa ngajak si kecil atau kalau amit amit kita sakit dan perlu dirawat di RS, karena masa depan itu nggak ada yang tau kan? Lebih baik sedia payung sebelum hujan.
Berapa sering pumping atau merah ASI?
Dulu waktu masih di rumah dan menyusui langsung aku merah asi 3-4 kali sehari, yaitu pagi ketika bangun tidur, siang ketika keira tidur, sore sambil nonton drama korea dan malam sebelum keira tidur. Kalau lagi rajin sih dini hari juga pumping, tapi kebanyakan enggaknya soalnya dini hari itu enaknya selimutan sambil ngelonin Keira.
Nah ketika kerja dan nggak serumah lagi sama Keira aku jadi jarang pumping, dan ITU ADALAH KESALAHAN TERBESARKU. Akibatnya produksi ASIku sampai menurun 50% , ya gimana enggak, disusui enggak, diperes juga enggak. Jadi buat yang belum terlambat, jangan kayak aku ya karena sumpah naikin produksi ASInya susah buangettttt bahkan sampai saat ini aku belum sukses balikin supply ASIku kayak dulu.
Idealnya pumping atau merah ASI itu setiap 2-4 jam sekali atau 8-12 kali sehari mengikuti pola menyusui bayi ya ( terutama bagi yang ekslusif pumping ) bahkan dini hari sekalipun karena justru dini hari antara jam 1-5 adalah saat dimana hormon prolactin banyak di produksi. Contoh jadwal pumping bisa dilihat di bawah ini, terutama bagi yang ekslusif pumping. Sekali merah sebaiknya 10-15 menit saja, karena itu adalah durasi rata-rata bayi menyusu. Memerah yang terlalu lama justru akan menyakiti payudara dan bikin jenuh. Lebih baik mompa sebentar tapi sering daripada lama tapi jarang.
Jadwal pumping |
Yakin? Yakin lebih banyak?? Logikanya gini ya, ketika nunggu payudara penuh sekitar 6 jam misalnya, hasil perahan bisa mencapai 120 cc. Sedangkankan kalau tiap 2 jam hanya dapat 50cc, tapi kalau ditotal 6 jam dapatnya 150cc kan? Ingat semakin sering di perah semakin CEPAT ASI di produksi, payudara yang kempet adalah tanda dia sering memproduksi.
Ibu rumah tangga perlu merah ASI nggak? Menurutku perlu. Satu buat nabung, dua buat maintenance dan ningkatin produksi ASI. Selain itu kalau bayinya sudah minum ASI tapi di rasa kok nggak segembil bayi tetangga (meski ukuran sehat itu bukan gendut ya) dan ibu pengen booster kenaikan berat badan, ibu bisa mersh dulu ASInya sampai habis bagian foremilk atau ASI yang encer supaya bayi dapat asi kental / hindmilk yang banyak mengandung lemak.
Sekilas tentang foremilk dan hindmilk ya, jadi ASI kita itu ternyata terdiri dari dua bagian yaitu foremilk atau bagian asi yang encer dan hindmilk atau ASI yang kental. Foremilk banyak mengandung air sehingga nampak lebih encer, dia banyak mengandung nutrisi untuk otak gula dan protein, biasa payudara mengeluarkan foremilk terlebih dahulu. Hindmilk adalah ASI yang lebih pekat dan banyak mengandung lemak sehingga baik untuk pertumbuhan bayi, hindmilk biasanya dikeluarkan belakangan itulah sebabnya menyusui sebaiknya benar benar sampai payudara kosong supaya bayi dapat hindmilk dan tidak terjadi pembengkakan di payudara ibu. Mana yang lebih baik, hindmilk atau foremilk? Dua-duanya baik ya, jadi usahakan bayi dapat dua-duanya .
Sekian dulu ya cerita tentang ASInya, bersambung di part berikutnya.