Source : Pinterest |
Berat badan anak adalah salah satu hal yang sering dikompetisikan oleh ibu-ibu, kadang terbersit rasa bangga kalau anaknya ginuk-ginuk nggemesin gitu, dan minder kalau anaknya keliatan kicik imut-imut. Jadi ketika berat badan anak segitu-segitu aja dan pahanya nggak kayak roti sobek banyak ibu ibu yang mulai bertanya-tanya gimana sih caranya meningkatkan berat badan bayi ASI. Makan belum boleh, mau kasih sufor kok ya maunya ASI Ekslusif. Duh!
Aku sebagai bidan tentu saja ngerti prinsip : gemuk belum tentu sehat, sehat nggak harus gemuk. Tapi kayaknya mindset sebagian besar ibu di Indonesia itu anak sehat adalah anak yang gemuk. Padahal yang bener, anak sehat itu kalau pertumbuhannya sesuai standart atau kalau di lihat di KMS (Kartu menuju sehat) itu ada di garis hijau tua atau hijau muda dan tumbangnya sesuai usia. Jujur ya, aku yang paham teori ini lama-lama suka nyesek dan gemes dan akhirnya terpancing juga sih kalau ada yang nyinyirin badan Keira yang cenderung mungil. Padahal, Keira sih masih di garis ijo tua, grafik pertumbuhannya naik terus dan anaknya aktif. Aaarrggghhh.. *jambakin ibu-ibu nyinyir*
Untungnya titinya Keira (ibukku) lebih kebal omongan daripada aku, jadi tiap aku udah mulai nggak pede dan ngomel-ngomel karna abis dinyinyirin, beliau selalu bilang , "nggak apa-apa yang penting Keira sehat." Dan suami juga nggak pernah nuntut Keira harus gemuk. *Pelukin suamik*
Sampai suatu hari ketika ditimbang sebelum imunisasi, berat badan Keira nggak naik. Stagnan gitu. Sebenernya ini karena dia pilek dua minggu sih, tapi tetep aja dari yang tadinya grafiknya ada di garis KMS hijau tua jadi geser ke garis hijau muda. Panick attacked! Akhirnya mulai belajar lagi, apakah ada yang salah dengan pemberian ASI ku? Soalnya waktu itu Keira masih ASI ekslusif (usia 4 bulan). Nah beberapa hal yang berhasil kupelajari dari masalah waktu itu antara lain :
1. Bayi ASI cenderung tidak terlalu gemuk.
Ya ada sih bayi ASI yang gemuk, tapi rata-rata kenaikan berat badannya nggak seheboh bayi sufor. Asal bayi kita masih dalam kenaikan standart, masih di garis ijo KMS, no need to worry mom!
KMS atau kartu menuju sehat itu biasanya beruba grafik dan ada di dalam buku KIA. Hayo coba dibuka bukunya dan diintip KMSnya. Di dalam KMS biasanya grafiknya diberi warna kuning, hijau muda, hijau tua dan garis merah. Cara sederhana membaca KMS :
- Berat badan naik apabila garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna atau garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna di atasnya.
- Berat badan tidak naik apabila garis pertumbuhannya turun, mendatar, atau naik tetapi berpindah ke pita warna dibawahnya.
- Gizi baik, apabila titik temu berada di pita berwarna hijau.
- Gizi kurang, apabila titik temu berada di bawah pita berwarna merah.
- Gizi lebih, apabila titik temu berada di atas pita berwarna hijau
Contoh Kartu Menuju Sehat |
Jadi jangan buru-buru panik kalau anaknya nggak ginuk-ginuk tapi dia masih dikategori gizi cukup, dan sebaiknya jangan bangga dulu kalau anaknya terlalu ginuk-ginuk dan ada dikategori gizi lebih. Bayi yang obesitas cenderung kurang aktif nantinya, dan kasian juga kan ya kalau organ dalamnya yang masih muda harus bekerja keras karena metabolisme tubuh tinggi gara-gara kelebihan berat badan. Ingat segala sesuatu yang berlebihan itu nggak baik.
2. Manajemen ASI itu penting.
Ini yang aku kurang bener. Jadi Keira itu kan anak ASI perah beneran ya kalau aku kerja, dia bisa 24 jam minum asi perah aja. Nah karena dulu aku mulai nabung ASI sejak keira usia 1.5 bulan jadi stok ASI di kulkas lumayan banyak banget, dan ketika aku masuk kerja karna ngikutin prinsip first in first out maka ASI stok lama lah yang diberikan terlebih dahulu. Bisa dibayangkan ya, ASI yang aku perah ketika Keira usia 1.5 bulan diberikan ke Keira yang usianya 2.5 bulan. Setelah aku baca-baca lagi, konon katanya ASI adalah cairan kehidupan yang kandungannya berubah terus seiring pertumbuhan bayi. Jadi kalau ASI usia 1.5 bulan dikasihin ke anak usia 2.5 bulan ya jelas kalorinya nggak nyukupin to ya. Terus apa dong yang aku lakukan? Mbuangin ASI? Oh tidak.. jadi aku ngasih ASI ke Keiranya diatur sedemikian rupa, supaya lebih efektif. Misalnya gini, dalam sehari Keira butuh 8 kantong ASI. Maka 8 kantong ASI itu terdiri dari :
Selamat menjadi orang tua, selamat mengASIhi anak!
Xoxo
- 2 kantong ASI segar perah
- 2 kantong ASIP beku stok lama
- 2 kantong ASIP beku stok tengah (gak lama banget tapi juga gak baru banget)
- 2 kantong ASIP beku stok baru
Agak rempong sih ya, tapi demi anak apa sih yang enggak. Makanya ASI Perah beku itu jadikan opsi paling akhir ya ibuk-ibuk. Jangan bangga kalau kulkas ASInya penuh tapi nggak ngerti manajemennya, nanti kayak saya lho. Hahahaha Pokoknya ASI segar selalu lebih oke, ASIP adalah pilihan paling akhir.
3. Tingkatkan pemberian hindmilk.
Pernah mandi pakai shower atau kran air hangat? Biasanya airnya adem dulu kan baru hangat lalu jadi panas. Nah ASI juga gitu, pertamanya foremilk atau asi encer dulu yang keluar baru kemudian hindmilknya. Foremilk adalah asi dengan konsistensi yang encer, kaya laktosa namun lemaknya dikit, sedang hindmilk lebih kental dan kalori serta lemaknya lebih banyak.
Salah satu ngakalin berat badan bayi ASI adalah dengan meningkatkan pemberian hindmilk. Gimana caranya?
- Dengan memompa sebelum menyusui, tujuannya supaya foremilknya keluar dulu sehingga bayi akan dapat hindmilk.
- Menyusui sampai payudara bener-bener kosong, baru pindah ke payudara satunya. Seperti diketahui hindmilk itu ada di 'dasar' payudara, jadinya kalau neteki payudara mesti sampai kosong supaya bayi dapat hindmilk. Jangan bayi baru netek sebentar udah pindah payudara.
- Banyak makan sayuran hijau, kacang-kacangan, daging merah.
- Dengan cara nyendokin ASIP. Cara ini sering aku pakai, jadi caranya ASIP beku kita taruh di kulkas hingga mencair. Setelah mencair amati ASIP, pasti dibagian atas akan nampak lemak asi, nah itu yang disendokin. Kumpulkan lemak asi dalam wadah hingga sesuai takaran minum anak bayi, hangatkan, dan berikan seperti biasa. Cara ini lumayan oke tapi juga lumayan boros ASIP. Biasa aku pakai ASIP lama, biar nggak sayang kalau boros.
Lantas apakah hindmilk lebih oke dari foremilk? Nggak juga, dua-duanya baik dan punya fungsinya masing-masing. Hanya si hindmilk lebih banyak lemak dan kalorinya, pemberiannya sebaiknya tetep berimbang ya antara foremilk dan hindmilk.
4. Perhatikan jumlah minum bayi.
Dalam menaikan berat badan bayi ASI kita nggak bisa dong hanya membenarkan satu hal, cuma banyakin hindmilk aja misalnya. Kita harus memperhatikan juga jumlah ASI yang dikonsumsi bayi, jangan sampai ternyata selama ini anak kita kurang minum. Bayi membutuhkan sekitar 800cc/hari di 6 bulan pertama kehidupannya. Kita bisa memperhatikan tanda bayi cukup ASI, tingkatkan pemberian ASI jika bayi tidak memenuhi salah satu tanda bayi cukup ASI di bawah ini.
5. Amati faktor genetik keluarga.
Nah kalau sudah mencoba semua cara meningkatkan berat badan bayi ASI tapi kok anak bayi masih aja imut-imut, coba tengok deh faktor genetik keluarga. Kalau bapaknya imut-imut, ibuknya mungil ya masih wajar kalau anaknya juga imut-imut. Yang perlu diperhatikan adalah berat badannya cukup, nggak gizi buruk, dan anaknya aktif. Emangnya berat badan cukup itu berapa sih? Yuk kita lihat tabel dari WHO berikut (silahkan di klik kalo gambarnya terlalu kecil), dan silahkan bernafas lega kalau si anak bayi masih dikategorikan normal. Segera konsul ke dokter anak atau konseling dengan ahli gizi jika anak masuk kategori kurus ya :)
4. Perhatikan jumlah minum bayi.
Dalam menaikan berat badan bayi ASI kita nggak bisa dong hanya membenarkan satu hal, cuma banyakin hindmilk aja misalnya. Kita harus memperhatikan juga jumlah ASI yang dikonsumsi bayi, jangan sampai ternyata selama ini anak kita kurang minum. Bayi membutuhkan sekitar 800cc/hari di 6 bulan pertama kehidupannya. Kita bisa memperhatikan tanda bayi cukup ASI, tingkatkan pemberian ASI jika bayi tidak memenuhi salah satu tanda bayi cukup ASI di bawah ini.
Tanda bayi cukup asi |
Nah kalau sudah mencoba semua cara meningkatkan berat badan bayi ASI tapi kok anak bayi masih aja imut-imut, coba tengok deh faktor genetik keluarga. Kalau bapaknya imut-imut, ibuknya mungil ya masih wajar kalau anaknya juga imut-imut. Yang perlu diperhatikan adalah berat badannya cukup, nggak gizi buruk, dan anaknya aktif. Emangnya berat badan cukup itu berapa sih? Yuk kita lihat tabel dari WHO berikut (silahkan di klik kalo gambarnya terlalu kecil), dan silahkan bernafas lega kalau si anak bayi masih dikategorikan normal. Segera konsul ke dokter anak atau konseling dengan ahli gizi jika anak masuk kategori kurus ya :)
Tebel berat badan bayi |
Selamat menjadi orang tua, selamat mengASIhi anak!
Xoxo