Disclaimer : Tulisan ini dibuat untuk pembelajaran bersama, mohon dimaafkan jika terdapat kata yang mengandung unsur pornografi. Tulisan ini diperuntukan bagi 18+ khususnya ibu menyusui.
Halooo-halooo apa kabar? Gimana liburannya? Asik? Masih pengen diperpanjang? Sama sih aku juga, kayaknya enak ya kalo bisa liburan teruus tapi gaji juga jalan terus *dikeplak* Nah mumpung masih hawa-hawa liburan yang biasanya berasa bulan madu buat kamu LDM (Long Distance Marriage) aku mau cerita-cerita soal KB yang aman buat ibu menyusui. Hayooo siapa yang belum merencanakan KBnya?
KB atau Keluarga Berencana adalah salah satu cara untuk merencanakan keluarga (lah?). KB biasanya menggunakan alat/cara yang dikenal sebagai kontrasepsi. Dari bahasanya aja udah bisa ketebak kan, Kontra + sepsi , pencegahan pembuahan. Nah kali ini aku bahas KB untuk Ibu menyusui dulu ya, karena kalau nggak menyusui sih KBnya lebih bebas. Kenapa sih mesti KB? Yang jelas untuk mengurangi resiko kehamilan. Ibu dengan 4 TERLALU memiliki resiko komplikasi lebih tinggi dibanding ibu yang tidak. Ini bukan terlalunya Rhoma Irama lho yaa, tapi 4 TERLALU Itu adalah :
- TERLALU MUDA dan TERLALU TUA, Persalinan dan kehamilan dengan resiko paling rendah untuk ibu dan anak adalah jika usia ibu antara 20-35 tahun.
- TERLALU BANYAK, Persalinan pertama dan kedua paling rendah resikonya.
- TERLALU DEKAT, jarak antara dua kelahiran sebaiknya 2-4 tahun.
Nah karena hal-hal diatas, maka sebaiknya berKB dulu ya Ibu-ibu. Supaya resikonya lebih rendah dan kita bisa dengan maksimal mengurus anak kita. KB apa saja yang bisa dipakai oleh ibu menyusui?
A. KB NON HORMONAL
KB Non hormonal tidak akan mempengaruhi kondisi hormon di dalam tubuh kita sehingga KB ini cenderung lebih aman. Meskipun demikian ada beberapa metode KB Non Hormonal yang memiliki angka kegagalan yang cukup tinggi. Keuntungan memakai KB Non Hormonal adalah kesuburan kita lebih cepat kembali dibandingkan jika kita memakai KB hormonal.
1. Metode Amenore Laktasi
Metode ini mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. Jadi kalau ibu menyusui bayinya secara full, maka otomatis akan terjsdi penundaan/penekanan ovulasi. MAL dapat dijadikan metode KB jika bayi menyusu secara penuh dan langsung (direct breastfedding) lebih dari 8x sehari, ibu belum haid dan bayi berusia kurang dari 6 bulan. Ketika bayi sudah mengenal MPASI maupun Sufor maka metode ini tidak bisa digunakan lagi meskipun bayi belum berusia 6 bulan.
2. Metode KB Alami
Metode ini butuh konsistensi, kejelian, dan ketaatan yang tinggi. Ibu harus tau kapan masa suburnya, masa subur dapat diketahui dengan mengamati lendir yang keluar dari vagina (jika encer berarti subur), peningkatan suhu tubuh saat masa subur dan mengetahui tanggal serta siklus menstruasinya. Pasangan yang menggunakan metode ini harus menghindari bersenggama saat masa subur kalau tidak ingin hamil, vice versa.
3. Metode Senggama Terputus
Metode ini adalah metode yang cukup tradisional dimana pria mengeluarkan penisnya dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi. Cara ini angka kegagalannya cukup tinggi, terutama jika tidak ada kerjasama yang baik dari suami atau jika suami mengalami ejakulasi dini.
Metode ini cukup efektif mencegah kehamilan jika digunakan dengan benar (harap baca cara pakai di kemasannya hihihi) dan selama kondom tidak bocor/expired. Selain dapat mencegah kehamilan, kondom adalah satu-satunya alat kontrasepsi yang bisa mencegah penularan Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV. Namun perlu diperhatikan ada beberapa orang yang alergi terhadap latex/bahan dasar kondom. Jadi cek dulu apakah ibu alergi kondom atau tidak ya.
Metode ini cukup efektif dan berjangka panjang. Metode ini juga dikenal sebagai metode 'spiral' karena jaman dulu IUD berbentuk spiral dan bisa dipakai seumur hidup. Saat ini IUD yang beredar di pasaran berbentuk seperti huruf T dengan kumparan tembaga pada kedua sisinya, dan bisa dipakai selama 4- 5 tahun. IUD tidak menganggu produksi ASI. Biasanya jika memakai IUD haid akan menjadi lebih banyak dari biasanya, namun tidak perlu cemas karena itu adalah hal yang normal. Sebagian orang takut pada proses pemasangan IUD, tapi percayalah prosesnya tidak semenyeramkan kelihatannya! Btw sekarang ada metode pemasangan pasca salin, jadi setelah melahirkan langsung dipasang IUD mungkin ibu bisa mendiskusikannya dengan dokter/bidan yang menolong persalinannya sehingga bisa dipasang langsung. Pssstttt aku pakai Metode yang ini lho! Dan aku sendiri nggak ada keluhan, haid lancar, dari suami juga tidak ada keluhan.
Metode hormonal akan mempengaruhi hormon di dalam tubuh kita sehingga pada beberapa orang haid mereka akan terganggu. Gangguan haid yang di dapat biasanya berupa flek, atau malah tidak haid sama sekali. KB hormonal yang dapat dipakai oleh ibu menyusui adalah KB dengan hormon progesteron saja. Metode kontrasepsi yang mengandung hormon progestin saja adalah :
1. Suntik KB 3 bulan/ Suntik depo
2. Kontrasepsi pil progestin/minipil
3. Implan/susuk.
Implan/susuk adalah metode KB progestin yang dimasukan ke bawah kulit. Biasanya di lengan bagian dalam, dan bisa dipakai selama 3-4 tahun.
Kapan ibu menyusui sebaiknya mulai berKB?
Kalau misalnya ibu menyusui bayinya secara langsung (tanpa dipompa) dan eksklusif, KB dapat mulai dilakukan 6 bulan setelah selesai melahirkan. Namun jika tidak, KB dapat dilakukan secara langsung setelah melahirkan atau setelah masa nifas selesai. Gampangnya, ketika anak kita udah selapanan, aqiqahan, syukuran sebulanan, maka itu adalah waktunya untuk berKB!
Nah sekarang udah ada kan gambaran soal KB bagi ibu menyusui, silahkan dilanjut diskusi dengan suami mau KB apa. Terus lanjut konsultasi dengan petugas kesehatan favorit ibu-ibu. Nah kalau ada yang mau ditanyakan lebih lanjut soal KB, feel free to contact me ya!
Aku dulu ga berani KB, alhasil 4 tahun nikah anak udah 3 aja wkwkwk...
ReplyDeleteSekarang pake IUD sih...alhamdulillah amaan...
Pun IUD kan jangka lama hihi, besok pas lepas sekalian pasang aja, jadinya bongkar pasang :)
DeleteAku pake KB IUD dan kemarin baik2 aja selama menyusui. Barusan lepas KB, karena mau program anak kedua. Doain semoga lancar yaa.. Soalnya kata org2 kan, kalo pake KB IUD, program hamilnya akan lebih cepet. Hehe
ReplyDeleteIya kalo non hormonal pulihnya lebih cepet mbak, sambil nunggu hamil sambil konsumsi asam folat juga boleh mbak. Supaya sel telurnya makin oke :) semoga cepet dapet dan sehat sehat yaaa~
DeleteKata org2 yg paling aman ya IUD, dibanding minum pil/ suntik.
ReplyDeleteTapi, aKu belum KB, mau IUD maju mundur, akhirnya ya pakai teknik lain hehe.
btw postingannya gk porno atau gmn2 kok mbk, justru bagus buat pengetahuan TFS yaaaaa
Sama-sama, yuk yaa pasang IUD. Kalo mau lebih nyaman, pasangnya di hari ke 3 mens, ketika mens udah gak banyak tapi uterus masih kebuka dikit. Jadi lebih gak sakit.
DeleteAku pernah denger memang kalau menyusui bisa mencegah kehamilan. Ternyata ada nama metodenya ya hehe.
ReplyDeleteIya, tapi syarat metode MAL itu banyak. Kalo anak udah lebih 6 bulan udah gak efektif lagi.
Deletewah IUD ternyata bentuknya panjang gitu....
ReplyDeleteKB itu kudu ada kesepakatan bersama dan juga melihat kondisi si Ibu. Kdg ada yg gak cocok dan malah bikin badan krg sehat
Betuuuul, skreeningnya banyak sebenernya kudu lihat riwayat kesehatan si ibh juga dan kudu atas ijin suami.
Deleteoh,berarti setelah 6 bln atau MPASI, kb asi krg efektif ya. Saya kira selama menyusui. Pantas saja ada yg kesundulan krn mgkn krg tahu ini
ReplyDeleteIya mbak, soalnya kalo udah 6 bulan bayi udah MPASI kan otomatis nyusunya udah nggak sesering pas masih ASI Eksklusif jadi hormon si ibu udah gak setinggi pas nyusu eksklusif, gitu. Btw thanks udah mampir ya, salam kenal.
DeleteDulu awal nikah karena sempet sakit beberapa bulan aku jalanin yang poin no 2 dan 3 nih mba masih yang alami2, justru sekarang lahi nunggu pengen hamil hehe
ReplyDeleteSemoga cepet berhasil ya mbak promilnya, bisa konsumsi asam folat dulu supaya sel telurnya makin oke nanti.
Deletebelum pernah nyoba semuanya karena belum nikah hahahaaa... eh tapi udah pernah dengar semuanya sih karena dulu pernah ikut RPJMN dari BKKBN.
ReplyDeleteJangan dicoba semua, salah satu atau salah dua aja. Hihhihi
DeleteJadi alangkah baiknya kb itu harus perlu di perhatikan ya jenis jenisnya dan apabila ingin berhubungan badan alangkah baiknya juga memakai kon*om apabila tidak ingin hamil lagi ya:3
ReplyDeleteIya bener, sekarang edukasi no free sex udah susah banget jadi kalo aku pribadi lebih suka edukasi safe sex sih. Tapi lebih baik lagi kalo nggak berhubungan badan sebelum menikah dan punya pekerjaan sih yaaa.. hihihi
DeleteCara cek alergi kondom tu gimana. mbak? Masa dipake dulu Hwaaaa.. hahaha. Btw, terima kasih informasi perkabean ini. Semoga keluarga terus diberi sehat, ya Mbak.
ReplyDeleteIyaaaa jelaslah kudu dipake dulu, huahahahhahak terima kasih doanya, semoga sehat selalu juga ya.
DeleteAku rada ngilu liat bentuk IUD, mngkin skrg aku blm paham, tp pasti ini bermanfaat nanti saat sdh berkeluarga. Makasih infonya
ReplyDeleteTenang saja, itu yang panjang alat buat masukin kok. IUDnya cuma kecil. Iya, sama sama ya.
DeleteAku sungguh langsung pake IUD selepas nifas mbak, soalnya karena SC aku takut langsung tekdung lagi. Sungguh lucu ya itu pinky wkwkkwkw
ReplyDeleteTosss! Aku juga pake IUD teh, karena aku juga SC dan takut hamil lagi. So far ya nyaman nyaman aja sih, takut nambah ni freckles kalo pake hormonal.
DeleteWaahh, ilmu baru nih buat aku, hihihi,
ReplyDeletePraktekinnya besok aja ya berarti habis lahiran #lho
Baru tau kalo banyak metodenya ya... Kirain cuma pil aja.
Pil itu malah yang paling ribet, minumnya kudu setiap hari diwaktu yang sama. Lupa sebiji aja bisa hamil lhoo..
DeletePengen sih mbak pasang IUD.tp kayak ngilu liat prosesnya
ReplyDelete