Kawasan Kota Tua Jakarta |
Aku sangat tergila-gila dengan bangunan kuno dan museum. Makanya setiap bepergian ke kota lain, museum adalah salah satu tujuan wisata yang masuk dalam itinerary. Selain karena aku memang pecinta museum, juga supaya Keira belajar mengenal sejarah. Untungnya suamiku sangat mendukung hobi istrinya ini.
Beberapa saat lalu saat ke Jakarta, aku mengunjungi kawasan kota tua. Tentu Jakarta adalah salah satu kota yang selalu membuat hati berdebar dan leher pegal akibat terlalu excited menatap bangunan kuno di kanan dan kiri jalan. Perjalanan ke kawasan kota tua kali ini terbilang istimewa. Selain karena aku pergi kesana selama dua hari berturut-turut, juga karena aku menggunakan dua moda transportasi yang berbeda. Hari pertama aku kesana bersama dengan adik suami, sedang hari kedua kami naik bus tingkat alias Jakarta City Bus.
Jakarta City Bus atau yang dikenal dengan nama mpok Siti ini adalah salah satu moda transportasi yang disediakan untuk wisatawan dengan biaya gratis. City Bus ini memiliki beberapa rute yang berbeda, seingatku ada rute Jakarta Modern (Bus Warna Merah), rute Sejarah Jakarta (Bus Warna Hijau), Rute Kesenian & Kuliner (Bus Warna Biru), Rute Ruang Terbuka (Bus Warna Hijau), Rute Cagar Budaya Jakarta (Warna Orange) dan rute Pencakar Langit (Bus Warna Kuning). Haltenya pun berbeda dengan halte transjakarta, haltenya bertuliskan Halte Wisata dengan pusat haltenya ada di masjid Istiqal. Rata City Bus ini beroperasi dari juam 09.00 dan berakhir pukul 18.00, kecuali rute Kesenian & Kuliner yang beroperasi mulai jam 17.00 - 24.00 WIB. Aku sendiri waktu itu naik dari halte Bundaran HI dan turun di Museum Indonesia lalu dari museum Indonesia naik ke Kota Tua. Pulangnya naik dari Halte di Kota Tua (Dekat stasiun) dan turun di Bundaran Hi lagi. Namun City Bus dari kota tua maksimal hanya sampai jam 18.00 WIB.
City Bus ini terbilang nyaman menurutku, ruangan di dalamnya luas dan full AC. Bagi yang ingin menikmati pemandangan Jakarta dengan lebih leluasa, bisa duduk di lantai dua bagian depan. Di dalam Bus ini juga ada Tour Guide yang akan menerangkan tentang bangunan yang kita lewati sesuai dengan rute Bus yang kita naiki. Pokoknya aku bangga banget sih Indonesia punya beginian. Nah tempat wisata yang aku kunjungi selama dua hari sebenarnya hanya Museum Nasional Indonesia, Museum Mandiri dan Kota Tua makanya next time kayaknya aku mau kesana lagi untuk mengeksplor museum lainnya.
Museum Nasional Indonesia
Salah satu sudut Museum Nasional Indonesia |
Museum Nasional atau biasa dikenal dengan museum gajah terletak di Jalan Merdeka Barat No 12. Katanya sih museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara. menurutku sendiri museum ini seperti one stop museum, mau belajar apa aja ada! Ada segala hal tentang arkeologi, budaya, sejarah bangsa, geografi, manusia purba bahkan ada tentang satelit palapa dan tekhnologi modern di sini. Sejujurnya aku sudah dua kali berkunjung ke museum ini, meski begitu aku belum berhasil memasuki semua ruangnya karena museum ini sedang di pugar. Dari segi bangunan tentu saja sangat menarik dan bikin jatuh hati. Bangunan museum ini bergaya eropa dengan tiang-tiang penyangga yang nampak kokoh meski sudah berusia ratusan tahun.
Keira di museum! |
Keira sendiri sangat senang berlarian dan mengamati arca-arca yang ada di museum nasional Indonesia, namun ketika ku ajak ke bagian manusia purba dia takut. Hmm... mungkin karena area manusia purba di setting gelap dan saat itu super sepi sehingga hawa-hawa horror terasa kali ya. Jadi saat berkunjung kesana dengan Keira aku hanya mengekplore bagian arca, budaya dan teknologi modern saja. Sedang area manusia purba dan lantai atasnya aku skip.
Museum Bank Mandiri
Salah satu sudut Museum Bank Mandiri |
Setelah mengunjungi Museum Nasional Indonesia kami naik Bus menuju kota tua dan turun di seberang Museum Bank Mandiri. Aku super excited mengunjungi Museum Bank Mandiri dan Bank Indonesia karena bangunannya bikin deg-degan kalau lewat depan situ. Museum Bank Mandiri terletak di jalan Lapangan Stasiun no 1 bersebelahan dengan museum bank Indonesia, kalau ke kota tua atau ke museum Fatahillah pasti lihat museum ini deh karena bangunannya juga mencolok.
Museum Bank Mandiri sendiri sangat terawat ya, meski tentu saja suepi buanget. Masuk ke museum ini aku berasa masuk ke gringotts dan suka ngayal ada goblin di balik dindingnya. Ya soalnya bangunannya setua itu, dengan dinding yang tinggi dan tampilan bangunan yang cenderung mewah. Di Museum ini, kita bisa belajar soal sejarah bank Mandiri, gimana perbankan jaman dulu beserta alat-alat perbankan yang dipakai dulu. Oya, di lantai dua ada mozaic kaca yang super cantik, bikin betah lama-lama di dalam.
Kaca yang cantik bukan? |
Museum ini kids friendly sih, karena luas dan adem jadi bocahnya bisa bebas. Trus ada juga area yang isinya macam-macam celengan dan diorama yang menarik.
Kawasan Kota Tua Jakarta
Jembatan Kota Intan |
Kawasan kota tua Jakarta sekarang cantik banget!! Kawasan kali besarnya kan udah dipugar ya, jadi beneran nuansa lawasnya dapet. Cuma kalau sore/hari libur rame banget banget banget. Kemaren aku naik delman keliling kawasan kota tua, bayarnya Rp 100.000 kalau nggak salah. Itu beneran keliling sampai jembatan kota intan, nglewatin toko merah dan gang-gang di sekitaran kawasan kota tua.
Di jembatan kota Intan, kami sempat berhenti. Konon jembatan ini paling tua di Jakarta dan dulunya bisa diangkat ke atas kalau ada kapal lewat. Ya wajar sih, soalnya kan dulu daerah Sunda Kelapa merupakan pelabuhan utama. Nah jembatan kota intan ini kondisinya lumayan terawat, hanya lingkungan sekitarnya masih kotor dan kumuh gitu.
Toko Merah |
Kami juga berhenti di toko merah, bangunan warna merah yang terlihat mencolok disandingkan dengan bangunan laij yang mayoritas berwarna putih. Toko Merah ini sebenarnya bangunan kembar, jadi aslinya ada dua bangunan bersebelahan. Kalau nggak salah, dulunya sempat jadi toko. Tapi aku nggak nolak sih, kalau dikasih suruh jadiin rumah. Ya iyalah!
Kawasan kota Tua sebenarnya punya banyak museum, tapi waktu yang terbatas bikin aku nggak sempat ke museum wayang, museum fatahillah, museum bank indonesia dan museum bahari. Semoga next time bisa ke sana lagi dan explore museum lainnya ya!
0 komentar:
Post a Comment
Feel free to ask anything, leave your comment. No SARA please :)